Langsung ke konten utama

kata kata bijak dari wali songo di jawa

 

kata kata dari wali songo di jawa 


"Ajining diri ana ing ilmu, utamane ana ing budi."

(Hidup mulia ada dalam ilmu, terutama dalam budi pekerti.)

Sunan Giri


"Wong kang pintar, amarga pangerten, yaiku wong kang sabar."

(Orang yang pintar, karena penuh kesabaran.)

Sunan Kalijaga


"Ati iku gedhe, ngadegna amarga sabar."

(Hati itu besar, berdiri tegak karena kesabaran.)

Sunan Muria


"Bebas saka wedhak, tansah ana ing uripmu."

(Bebas dari kedhalan, selalu ada dalam hidupmu.)

Sunan Bonang


"Sinau soko wong liyo, jroning urip iku mesthi teges bermakna."

(Belajar dari orang lain, dalam hidup itu harus bermakna.)

Sunan Giri


"Urip iki sumilir saka Ati Gusti Allah, padha kudu awujud pengabdian."

(Hidup ini berasal dari Hati Tuhan Allah, kita harus mewujudkan pengabdian.)

Sunan Ampel


"Pemimpin kudu tansah bisa ngurus ati wargane."

(Pemimpin harus selalu mampu mengurus hati rakyatnya.)

Sunan Kudus


"Pangerten iki, bener ati, sami rahayu."

(Paham ini, hati yang benar, semuanya akan damai.)

Sunan Bonang


"Tansah mriksa ati, yen durung mlebu tataranira."

(Selalu periksa hatimu, jika belum mencapai tingkatan yang diinginkan.)

Sunan Drajat


"Kanggo nyelukat urip iki, kudu tansah menawa kahanan utawa ana ing kaos."

(Untuk mengarungi hidup ini, harus selalu rendah hati, tanpa sombong atau bangga diri.)

Sunan Kudus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

17 Kata kata KH. Maemoen Zubair Dalam bahasa Jawa ( Mbah Moen )

  KH. Maemoen Zubair   17 Kata-kata nasihat dan pepeling KH. Maemoen Zubair ( Mbah Moen ) 1. Apik-apik’e dunyo iku nalikone pisah antarane apik lan olo. Sakwali’e, elek-elek’e dunyo iku nalikone campur antarane apik lan olo. Mulane apik iku kanggone wong Islam, lan elek iku kanggone wong kafir. (Bagusnya dunia itu ketika pisah antara bagus dan jelek, sebaliknya jeleknya dunia itu ketika campur antara bagus dan jelek). 2. Nak wong ahli toriqoh utowo ahli tasawuf iku ora ono bedone doso iku gede utowo cilik podo bae kabeh didohi. (Kalau orang Ahli Toriqoh atau Tasawuf tidak ada bedanya dosa itu baik besar atau kecil semuanya ditinggalkan). 3. Wong Yahudi iku biyen gelem mulang angger dibayar, tapi akehe kiyai saiki ngalor ngidul karo rokoan ora gelem mulang nak ora dibayar, gelem mulang angger dibayar. (Orang Yahudi dulu mau mengajar kalau dikasih uang, tetapi kebanyakan kyai sekarang mondar-mandir sambil rokoan tidak mau mengajar kalau tidak dikasih uang). 4. Apik-apik’e wong iku taqwo

pepeling mbah moen

10 kata pepeling mbah maemoen   1. Jika engkau bukanlah orang yang menguasai ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba’ ta’ kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu yang tak terputus pahalanya meskipun kau berada di alam kubur. 2. Jangan mudah berburuk sangka agar tidak gelap hati dan tidak sengsara. 3. Jangan mikir kelak jadi apa, yang penting belajar giat. 4. Janganlah sedih atas suatu musibah, kamu tidak mengetahui apa yang akan Allah berikan kepadamu sebagai gantinya. 5. Jika kau tak bisa berbuat baik sama sekali. Maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti. Setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu. 6. Termasuk orang yang bagus yaitu orang yang tidak bisa mengaji tetapi suka berkumpul dengan orang yang bisa mengaji. 7. Kamu kalau jadi guru, dosen atau jadi kyai kamu harus tetap punya usaha sampingan agar hati kamu tidak selalu mengharap pemberian ataupun bayaran orang lain. 8. Jika kau tidak bisa berbuat baik, maka tahanlah lisan dan tanganmu dari menyakiti.

kisah abu nawas tentang air ajaib

       Abu Nawas adalah seorang tokoh legendaris dalam cerita-cerita rakyat Timur Tengah, terutama dalam tradisi sastra Arab.       Ia dikenal sebagai seorang yang cerdas, licik, dan seringkali menggunakan humor untuk menyampaikan hikmah atau menghibur.       Berikut adalah salah satu cerita tentang Abu Nawas: Suatu hari,       Harun Al-Rashid, khalifah besar di Baghdad, mengundang Abu Nawas untuk menghadiri jamuan makan istana.       Abu Nawas dengan ceria datang ke istana, namun tampaknya ia terlihat agak berbeda dari biasanya.      Khalifah bertanya, "Abu Nawas, mengapa kau terlihat begitu berbeda hari ini? Apakah  ada sesuatu yang tidak beres?"    Abu Nawas tersenyum dan menjawab, "Wahai Khalifah yang mulia, saya baru saja mengalami pengalaman yang luar biasa! Saya telah menemukan air ajaib yang bisa membuat saya lebih muda!"        Khalifah tertarik, "Air ajaib? Dimana kau menemukannya?"    Abu Nawas menjawab, "Saya menemukannya di sungai yang ja